Rabu, 26 November 2014

Membuka Rahasia Alien dan UFO

Hipotesa Asal-Usul Manusia Kera

Keberadaan fosil2 manusia-kera Homo Habilis (yang juga ditemukan bersama2 dengan alat2 primitif jaman batu) yang diperkirakan muncul sekitar 2.2 juta tahun yang lalu memunculkan sebuah misteri yang perlu diselidiki terutama bila kita tidak meyakini bahwa manusia berasal dari manusia-kera.
Hipotesa yang saya ajukan adalah : "Manusia-kera berasal dari manusia yang bermutasi genetik karena bencana global".
Ada beberapa hal yang akan saya uji untuk menganalisa hal ini :

  1. Apakah ada indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu?
  2. Apakah ada cerita legenda manusia-kera di perbagai peradaban di dunia?
  3. Apakah ada indikasi terjadinya bencana global yang bisa mengakibatkan mutasi genetik dari manusia menjadi manusia-kera sekitar 2.2 juta tahun yang lalu?
1.Apakah ada indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu?
Indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu sudah diteliti oleh Michael Cremo dan ternyata melalui riset literatur di perpustakaan dia mendapatkan banyak bukti bahwa manusia sudah ada jutaan tahun yang lalu. Salah satu bukti adalah fosil manusia modern [3] yang ditemukan  tahun 1880 di Castenedolo,Italia dan terletak di lapisan Medium Pliocene atau berusia sekitar 3-4 juta tahun.

Selain itu pada bulan Juni 1981 di sebuah tambang di antara Mahanoy City dan Shenandoah, Pennsylvania, AS, Ed Conrad menemukan fosil tengkorak manusia yang sudah membatu di lapisan Carboniferous [4][5]. Lapisan Carboniferous berusia antara 299 juta tahun dan 359 juta tahun.
Namun mungkin indikasi fosil manusia tertua adalah yang ditemukan pada tahun 1842 di Freiburg, Jerman yang diperkirakan berusia sekitar 600 juta tahun [6][7][8].
Ternyata memang ada indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu. Namun mengapa sampai ada / muncul manusia-kera sekitar 2.2 juta tahun yang lalu?
2.Apakah ada cerita legenda manusia-kera di perbagai peradaban di dunia?
Sepengetahuan saya tidak pernah cerita mitologi yang mengisahkan perubahan dari kera menjadi manusia namun ada cerita mitologi yang mengisahkan perubahan dari manusia menjadi kera seperti cerita di mitologi india kuno, suku aztec dan suku maya.
Dalam mitologi suku Aztez di periode Nahui-Ehecatl(Wind Sun) Tezcatlipoca mengubah manusia menjadi kera.[9]


Dalam mitologi suku Maya  kembar bersaudara Hunahpu and Xbalanque merupakan pahlawan-pahlawan utama dan juga merupakan tokoh-tokoh sentral. Mereka mempunyai 2 orang saudara kembar yang lebih tua yaitu Hunbatz dan Hunchouen, namun 2 orang ini berubah menjadi monyet-monyet (Howler Monkey dan One Spider Monkey) karena berniat menyakiti adik-adik kembar mereka. [10]



Dalam kitab Ramayana [11] dari peradaban India Kuno dikisahkan Sri Rama dibantu para wanara (manusia kera?) yang dipimpin oleh Sugriwa dan juga dibantu oleh Hanoman (anak Anjani, keponakan Sugriwa). Menurut cerita Anjani, Subali, dan Sugriwa tadinya adalah 3 orang bersaudara yang terkena kutukan sehingga berubah menjadi manusia kera.



Menurut kosmologi India Kuno cerita Ramayana ini terjadi pada masa Treta Yuga [12]. Kita sekarang berada di awal Kali Yuga dan urutan masa2 Yuga adalah mulai dari Satya-Yuga, Treta-Yuga, Dvapara-Yuga, dan Kali-Yuga [13]. Sehingga kalau dihitung secara matematis maka era Treta Yuga itu terjadi sekitar: 
(Treta-Yuga=1,296,000)+(Dwapara-Yuga=864,000)=2,160,000 tahun yang lalu.
Angka 2,16 juta tahun yang lalu ini sangat mirip dengan angka pemunculan Homo Habilis sekitar 2,2 juta tahun yang lalu. Ini sungguh suatu kebetulan yang menarik. Sebenarnya memang ada kemungkinan sebuah legenda itu bukan murni cerita dongeng belaka dan ini pernah dibuktikan dengan ditemukannya kota Troya [14] yang sebelumnya hanya dianggap kota dongeng belaka. 
3.Apakah ada indikasi terjadinya bencana global yang bisa mengakibatkan mutasi genetik dari manusia menjadi manusia-kera sekitar 2.2 juta tahun yang lalu?
Sebenarnya ada indikasi kepunahan massal mahluk hidup yang terjadi antara akhir Pliocene dan awal Pleistocene atau antara 2.588-1.806 juta tahun yang lalu , peristiwa ini sering disebut sebagai Plio-Pleistocene Extinction [15][16][17][18][19].
Apakah penyebab Plio-Pleistocene Extinction tersebut?
Pada tahun 2002 Narciso Benítez dkk [20] menemukan bahwa kelompok bintang Scorpius-Centaurus OB association yang berjarak rata2 130 tahun cahaya selama 11 juta tahun terakhir telah menghasilkan sekitar 20 ledakan supernova dimana salah satu diantaranya hanya berjarak 40 tahun cahaya. Narciso Benítez menyatakan bahwa keberadaan Fe-60 dasar laut bumi merupakan salah satu indikasi bahwa ledakan supernova pernah mencapai bumi. Ia menyatakan bahwa sekitar 2 juta tahun yang lalu ledakan supernova merusak (dengan gamma ray) lapisan ozone di bumi sehingga mengakibatkan meningkatnya radiasi sinar Ultra Violet dan menyebabkan kepunahan massal mahluk hidup.
Pada bulan April 2013 Prof.Dr.Shawn Bishop dari Departemen Fisika, Technische Universitaet Muenchen menemukan bahwa di dalam sisa2 fosil bakteri magnetotactic di dasar laut ternyata terdapat isotop radioaktif besi Fe-60. Fe-60 tersebut setelah diteliti ternyata berumur 2.2 juta tahun [21][22].  Penemuan tahun 2013 ini mengkonfirmasi penemuan tahun 2002 bahwa efek ledakan supernova 2.2 juta tahun yang lalu telah mencapai bumi dan kemungkinan sinar gamma (gamma ray) dari supernova tersebut bisa merusak lapisan ozone dan menaikkan intensitas Ultra Violet sehingga menyebabkan kepunahan massal.
Pertanyaan selanjutnya adalah : Mungkinkah sinar Ultra Violet menyebabkan mutasi genetik?
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sinar Ultra Violet mengakibatkan efek yang buruk bagi kesehatan dan pertumbuhan semua mahluk hidup [23][24]. Pada manusia sinar Ultra Violet bisa menyebabkan penyakit kanker [25].  Dan bahkan berdasarkan penelitian Bulu Babi (Sea Urchin) yang dikenai sinar Ultra Violet bisa mengalami mutasi genetik [26] :
Pada dasarnya Ultra Violet adalah gelombang Elektromagnet dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cahaya tampak (800THz-30PHz). Karena frekuensi mempengaruhi energi maka energi Ultra Violet lebih tinggi dari cahaya tampak. Berdasarkan penelitian Fritz-Albert Popp [27][28] ditemukan bahwa sel-sel dna mahluk hidup menyerap dan memancarkan gelombang Elektromagnet.  Dan menariknya dia juga menemukan bahwa sel kanker menyerap gelombang Elektromagnet pada pada panjang gelombang 380nm (Ultra Violet). Jadi sinar Ultra Violet kemungkinan besar juga bisa menyebabkan mutasi genetik.
Berdasarkan penelitian radiasi nuklir di Chernobyl telah menyebabkan penurunan besar otak pada burung [29].  Besar kemungkinan radiasi sinar gamma lah yang menyebabkan fenomena itu terjadi. 
Sinar gamma adalah gelombang Elektromagnet dengan frekuensi di atas 10 exahertz atau ribuan kali di atas sinar Ultra Violet. Dan ternyata baik sinar gamma maupun sinar Ultra Violet bisa menyebabkan mutasi genetik. Bedanya adalah radiasi sinar Ultra Violet mungkin mempunyai efek yang baru muncul ribuan kali lebih lama. 
Kembali ke pertanyaan : Mungkinkah sinar Ultra Violet menyebabkan mutasi genetik?
Jawabannya adalah mungkin namun sepertinya membutuhkan waktu ribuan tahun.
Sebagai rangkuman ternyata sekitar 2.2 juta tahun yang lalu terjadi ledakan supernova yang menyebabkan rusaknya lapisan ozone sehingga yang meningkatkan radiasi Ultra Violet sehingga terjadi mutasi genetik secara perlahan-lahan selama ribuan tahun yang berpotensi merusak DNA manusia sehingga perlahan-lahan berubah menjadi manusia-kera.

KEHIDUPAN MANUSIA DI PLANET LAIN MENURUT AL-QUR'AN


Assalamualaikum...

Allah SWT menciptakan manusia sudah dilengkapi dengan Petunjuk-Nya, sehingga manusia tidak perlu repot-repot mencari atau menyusun Hukum dalam menjalani hidupnya, bahkan tinggal meneliti dan mempelajari Petunjuk Allah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Hukum Allah itu menerangkan hal-hal yang berlaku sampai nanti kehidupan di Akhirat.
Dalam era globalisasi dan informasi sudah saatnya bagi umat Islam untuk berpikir kritis dan dinamis demi kemajuan Islam. Hal yang perlu dipahami bahwa sesungguhnya Al Qur'an bukan hanya menerangkan ibadah saja, tetapi lebih jauh dia juga menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu tingkat tinggi yang justru lebih lengkap dan sempurna. Akan tetapi selama ini yang dipelajari para ilmuwan Muslim baru sebatas hal yang berkaitan dengan ibadah, dikiranya Al Qur'an tidak mampu menerangkan hal-hal berkaitan dengan segala yang ada di semesta. Padahal kalau Al Qur'an dipahami dengan sungguh-sungguh maka akan muncul Sarjana-sarjana Al Qur'an dari berbagai disiplin ilmu yang berkualitas tinggi dan handal. Dengan begitu Ilmu Pengetahuan akan maju pesat sejalan dengan tingkat kemampuan dalam pemahaman Al Qur'an oleh para pemeluk Islam atau para Ilmuwan itu sendiri.

Misalnya tentang adanya masyarakat manusia di Planet lain di luar Bumi ini, orang-orang barat begitu serius mengadakan penelitian dengan biaya yang sangat mahal dan mereka yakin bahwa diluar Bumi ini pasti ada kehidupan atau ada makhluk hidup. Padahal sebenarnya jauh-jauh sebelumnya Al Qur'an telah memberikan informasi yang menunjukkan bahwa di Planet selain Bumi ini juga telah berkembang masyarakat manusia seperti halnya di Bumi ini. Sementara para ilmuwan muslim hanya bertindak selaku penonton dan menunggu hasil penelitian orang Barat.

Sebenarnya sejak 15 abad yang lalu Al Qur'an telah menerangkan berbagai persoalan yang ada di jagad raya ini, cuma masalahnya sistem pendidikan yang selama ini diajarkan hanyalah berupa hafalan-hafalan sehingga pada umumnya anak didik kita banyak yang tidak bisa memahami tentang sesuatu. Seringkali orang dipaksa untuk percaya begitu saja secara taklid buta walaupun kadang-kadang keterangan yang disampaikan tidak sejalan dengan pemikiran secara wajar. Ironisnya para Sarjana kitapun masih banyak yang kurang kritis dan teliti, bahkan mereka juga mengikuti pemahaman ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu, sehingga posisi kita sering selalu ketinggalan, terutama dalam hal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Itulah fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita, terutama masyarakat Islam sendiri karena kurangnya informasi tentang Al Qur'an, tetapi anehnya kalau diberi tahu tentang Al Qur'an juga belum tentu mau menerima atau paling tidak merupakan bahan kajian, tetapi itulah faktanya. Sementara bagi orang-orang yang memang benar-benar beriman kepada penjelasan Allah yang disampaikan oleh Nabi tentu menanyakan kepada Nabi. Akan tetapi karena sekarang Nabi sudah tiada, maka kita harus menanyakan kepada yang mengutus Nabi yaitu Allah dimana Allah telah menjelaskan semua itu melalui Wahyu dalam Al Qur'an.

Lalu, benarkah ada kehidupan manusia di planet lain?
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan :

1. Pengertian tentang Dunia.
Selama ini orang menganggap seolah-olah yang dimaksud dunia ini hanyalah “BUMI” ini saja, padahal dunia itu begitu luasnya, sedangkan Bumi ini hanyalah merupakan debu yang sangat kecil jika dibandingkan dengan dunia. Dunia adalah semesta raya ini dan bukannya hanya Bumi saja, karena itu kalau kita sering mendengar bahwa dunia ini nantinya akan dihancurkan pada hari kehancuran total dengan istilah “Yaumus Sa’ah”, maka yang dihancurkan bukan hanya Bumi ini, tetapi seluruh jagad raya yang ada di semesta ini. Semesta raya ini terdiri dari milyaran Bintang, setiap Bintang di angkasa merupakan satu solar sistem (Tata Surya). Oleh karena itu hendaklah kita merubah cara berpikir dalam memahami suatu persoalan sehingga pengertian itu bisa diterima oleh pikiran secara wajar dan sejalan dengan ilmu pengetahuan.

2. Pengertian tentang Sama'/Samawat
Memang benar bahwa berdasarkan arti bahasa bahwa Samawat adalah bentuk jamak dari Sama’ yang pada umumnya diartikan “langit” atau “angkasa”. Namun sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka sama’ belum tentu selalu berarti langit. Sedangkan yang dimaksud langit adalah awang-awang kosong begitu luasnya. Tiap-tiap planet memiliki langit, sedangkan planet-planet itu tak terhitung jumlahnya di semesta raya ini. Di dalam wilayah Tata Surya kita saja ada 10 planet dan baru 9 yang diketemukan dan masingmasingnya memiliki langit.

3. Pengertian tentang Dabbah
Kalau diperhatikan dengan teliti bahwa sesungguhnya dabbah itu bukan hanya binatang melata, tetapi termasuk di dalamnya binatang yang berkaki bahkan termasuk juga manusia.
Untuk mendapatkan pengertian dabbah yang sebenarnya, perlu dih
ubungkan beberapa ayat dalam Al Qur'an yang mengandung dabbah, maka dia akan saling menerangkan tentang pengertian dabbah itu sendiri secara jelas. Kalau pemahaman tentang sesuatu hanya dengan satu ayat terpisah, maka pengertiannya tidak bisa utuh, karena jarang Al Qur'an menerangkan sesuatu hanya dengan satu ayat yang berdiri sendiri, tetapi harus dihubungkan dengan ayat lain yang berhubungan.

Memang ada juga ayat yang sudah jelas tanpa penjelasan misalnya ayat-ayat muhkamat, namun biasanya hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau ayat mutasabihat harus merangkaikan beberapa ayat yang saling menerangkan. Sebagai bahan kajian tentang dabbah maka perhatikan petunjuk Allah berikut:


Surat As-Syuuro (42) ayat 29 oleh Departemen Agama Pelita III/81-82: 




Dalam Ayat tersebut yang diterjemahkan makhluk-makhluk yang melata adalah Ayat aslinya berbunyi dabbah. Sementara yang lainnya diartikan binatang melata.

Perhatikan Terjemahan pada Ayat yang sama yaitu:
Proff. H. Mahmud Yunus, penerbit PT. Al MaArif Bandung:
Diantara ayat-ayat (tanda-tanda) Allah, ialah kejadian langit dan Bumi dan apa-apa yang bertebaran pada keduanya diantara binatang-binatang (apa-apa yang melata di muka Bumi). DIA maha kuasa menghimpunkan mereka bila dikehendaki-Nya.

Jadi istilah dabbah diartikan binatang melata. Tapi perlu diketahui bahwa kalau binatang melata bisa hidup di Samawat itu, maka manusiapun seharusnya juga bisa hidup.
Berdasarkan pengkajian sebaiknya Ayat tersebut berarti:
Dan dari Ayat-ayatNya ialah penciptaan Samawat (planet-planet) dan Bumi, serta yang DIA kembang biakkan pada keduanya (Samawat dan Bumi) dari dabbah (makhluk berjiwa) dan DIA atas pengumpulan ketika DIA kehendaki adalah menentukan.

Kalau orang mau memperhatikan dengan teliti, maka sesungguhnya dabbah itu bukan hanya binatang melata saja, tetapi termasuk binatang lain yang tidak melata yaitu yang berkaki termasuk di dalamnya adalah manusia. Oleh karena itu yang ditebarkan atau dikembangkanbiakkan di Samawat (planet-planet) dan di Bumi ini terdiri makhluk yang berjiwa termasuk di dalamnya manusia itu sendiri. Dengan demikian maka jelas bahwa di planet-planet itu pun telah berkembang masyarakat manusia seperti halnya yang ada di Bumi ini. Berikut ini Ayat yang menjelaskan tentang pengertian dabbah.


Surat An-Nuur (24) ayat 45. Artinya :
 


Surat Al-Anfal (8) ayat 22 :
Surat Al-Anfal (8) ayat 55 : 



Kalau kita perhatikan surat An-Nuur (24) ayat 45, cukup jelas dan tegas bahwa diantara dabbah itu ada yang berjalan atas perutnya (ular, buaya, cecak, kadal dan lain-lain), dan diantara dabbah itu juga ada yang berjalan atas dua kaki (ayam, bebek, MANUSIA dan lain-lain) dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki (kerbau, sapi, kambing, unta dan lain-lain).

Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud dengan dabbah bukanlah hanya binatang melata, tetapi termasuk manusia dan binatang berkaki lainnya.

Pada Surat Al-Anfal (8) ayat 22 dan 55, menyatakan bahwa sejahat-jahat dabbah menurut pandangan Allah adalah orang-orang pekak, kafir, tidak berpikir dan tidak beriman. Jelas yang dimaksud disini adalah manusia, bukan binatang melata, karena memang semua binatang melata tidak bisa berpikir apalagi beriman. Inilah yang dimaksud dengan pemahaman tentang suatu istilah dalam ayat Al Qur'an. Kalau dalam memahami istilah dalam ayat kurang tepat apalagi kalau salah, maka arti dan kedengarannya pun janggal, tidak ratio, tidak bisa dimengerti oleh semua orang, akibatnya sasaran yang dimaksudkan pun tidak tepat.

Jelaslah kiranya bahwa yang dimaksud dabbah adalah makhluk berjiwa (makhluk bernyawa) termasuk MANUSIA. Dengan begitu didapatkan kunci dan petunjuk yang diperoleh dari pengertian beberapa ayat yang saling menjelaskan bahwa di planet lain selain Bumi ini juga
bermasyarakat manusia dan juga berkembang biak berbagai binatang termasuk juga binatang melata tadi.


Meskipun hingga saat ini dengan ilmu pengetahuan yang ada belum diketahui dengan pasti tentang keberadaan kehidupan di planet lain, namun penjelasan dari ayat-ayat al-Qur'an diatas sangat logis dan bisa diterima. Dan menurut saya, sebagai seseorang yang tertarik dengan masalah UFO dan Alien, pembahasan mengenai Dabbah diatas menjadi titik terang bahwa fenomena Alien adalah benar-benar nyata. 


Wallahualam bishowab...

Al-Qur’an Berbicara Tentang UFO (Pesawat Anti-Gravitasi)


Di dunia masa kini, ada dua macam kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam sejarah hidupnya, yaitu yang memakai tenaga tolak untuk maju contohnya hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara. Yang lainnya memakai gaya centrifugal (melanting [dari titik tolak] ) seperti pesawat UFO yang populer disebut “piring terbang”. Kedua macam kendaraan ini oleh Al-Quran surat An-Nahl ayat 8 disebutkan sebagai benda terapung dan ternak. Yang dimaksud dengan ternak yaitu kuda, unta, keledai, dls. Dan benda terapung maksudnya yaitu segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh teknologi manusia termasuk di dalamnya “piring terbang”.
Khusus mengenai “piring terbang”, oleh surat An-Nahl ayat 8 adalah kendaraan yang tidak diketahui manusia dalam waktu ribuan tahun dan oleh surat Az-Zukhruf ayat 12 menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan semua yang berpasangan-pasangan. Maksudnya, ada bagian positif dan bagian negatif dari “piring terbang” itu (positif dan negatif=pasangan). Karena surat Az-Zukhruf ayat 12 ini membicarakan tentang alat transportasi maka tentunya istilah “berpasangan-pasangan” itu adalah kendaraan. Dan kendaraan itu tak lain mungkin adalah “piring terbang” yang memiliki bagian positif dan bagian negatifnya.

16-8.png
Dan (Dia Telah menciptakan) kuda, bagal* dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
(Surat An-Nahl ayat 8 )
* Bagal adalah peranakan kuda dengan keledai.
Ayat ini menerangkan soal kendaraan yang biasa dan bisa dipakai oleh manusia. Manusia biasa menggunakan kendaraan ternak. Kuda dan keledai merupakan tenaga pembawa dan penarik maka keadaannya sama dengan mobil dan kapal terbang selaku pembawa dan penarik. Penggalan kata “bisa” pada paragraf ini, merupakan sesuatu yang belum diketahui manusia tentang kendaraan.
Baik kuda dan keledai maupun mobil dan kapal terbang sama-sama menggunakan tenaga tolak ke belakang untuk maju ke depan, pada dasarnya kedua macam kendaraan itu memiliki prinsip yang sama. Lalu kendaraan apa yang belum diketahui manusia seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8 itu?
Hal ini mungkin dijawab sendiri oleh Al-Quran :
43-12.png
Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.
43-13.png

Supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang Telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya”.

43-14.png


Dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
(Surat Az-Zukhruf ayat 12 – 14)
Kalau anda membaca susunan ayat Al-Quran ini sepintas mungkin anda tidak merasa mendapatkan sesuatu yang aneh dan baru. Akan tetapi, patut diketahui bahwa tidak ada satu pun ayat suci Al-Quran yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya yang percuma atau tidak memiliki makna. Kalau anda teliti dan merenungkannya dalam-dalam, semua ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Quran itu selalu memiliki unsur-unsur keterkaitan antar ayatnya, baik kaitan ayat yang ada di dalam surat itu sendiri atau kaitan ayat pada surat-surat Al-Quran yang lain. Sederhananya, keterkaitan satu ayat dengan ayat yang lainnya seperti dunia internet yang sedang anda jelajahi ini. Suatu halaman web yang berisi informasi selalu memiliki kaitan atau link, baik link yang menuju ke halaman web itu sendiri ataupun link yang menuju ke halaman web yang lainnya.
Nah, semua unsur-unsur yang saling berkaitan itu tak jarang selalu menghasilkan pemahaman ilmiah yang dapat diterima oleh akal sehat. Dengan begitu, memahami susunan ayat-ayat di atas ini maka “benda terapung” ini adalah suatu kendaraan yang belum diketahui oleh manusia. Seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8.
Susunan ayat-ayat diatas nantilah kita analisis belakangan.
Sekarang kita masuki persoalan yang nantinya jadi bahan dalam penganalisaan itu.
Al-Quran sering sekali menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa. Hal itu merupakan gambaran bagi setiap orang agar selalu memperhatikan kenapa Bumi ini berputar pada porosnya, kenapa planet ini bersama planet-planet yang lainnya beredar mengelilingi matahari yang juga berputar di porosnya. Semua planet itu tidak bertiang, tidak bertali dan juga tidak memiliki tempat bergantung. Semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang memutar planet itu di sumbunya sambil berputar-putar mengelilingi matahari. Sungguh Rawasia itu adalah wujud penting dari sesuatu yang harus diteliti lebih dalam lagi oleh para astronom. Dengan mengetahui keadaan Rawasia setiap planet, maka tabir misteri alam semesta yang tak terbatas itu akan terkuak.
Bumi yang beratnya sekitar 700 triliun ton tidak jatuh pada matahari karena gaya lantingnya (centrifugal) dalam keadaan mengorbit, sebaliknya Bumi juga tidak terlanting jauh keluar dari garis orbitnya sebab ditahan oleh gaya gravitasi pada matahari sebagai pusat orbit. Kekuatan gaya lanting Bumi dan gaya gravitasi adalah sama besarnya, orang ahli menyebutnya dengan Equilibrium. Oleh karena itulah sampai hari ini Bumi yang kita diami terus menerus berputar dan beredar mengelilingi matahari.
Andaikan kalau Bumi hanya memakai gaya lantingnya saja tanpa menggunakan gaya gravitasi. Maka, bisa dipastikan Bumi akan melayang jauh meninggalkan matahari. Dengan begitu, tenaga centrifugal seperti yang dimiliki Bumi dapat diadopsi oleh “piring terbang” untuk terbang jauh jika tenaga gravitasinya dihilangkan.
Nah, akhirnya kita pun sampai pada pertanyaan ini, bagaimana cara menghilangkan gaya gravitasi itu?
Salah satu caranya adalah dengan memutar bagian pesawat secara horisontal. Apabila putaran itu semakin cepat maka semakin besar pula gaya centrifugal yang dihasilkan dan semakin kecillah gaya gravitasinya, sampai akhirnya gaya gravitasi ini akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat dapat terangkat dengan mudah tanpa terpengaruh oleh gravitasi Bumi.
Mungkin anda akan bertanya, bagaimana bisa pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan? Dari situlah kita namakan pesawat ini dengan Shuttling System, yaitu pesawat berbentuk piring dempet yang ditengah-tengahnya adalah tempat penumpang.
Anda bisa simak gambar ilustrasi struktur “piring terbang” dibawah ini.
rangka3.jpg
A. Bagian Atas, kita namakan Positif, berputar ke kanan, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.
B. Bagian Bawah, kita namakan Negatif, berputar ke kiri, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.
C. Bagian Tengah, kita namakan Netral, disinilah tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar Positif dan Negatif sekaligus dalam satu kendali.
rangka2.png
Praktis pesawat pun akan terangkat dibantu dengan ledakan seperlunya untuk tenaga pembelok dan untuk penambahan kecepatan sewaktu berada di angkasa tanpa bobot.
Bagaimanapun nantinya wujud konstruksi pesawat itu, kita serahkan saja kepada para profesor dan kita yakin nantinya di masa depan akan terwujud sebagai pesawat kebal peluru dan tak memerlukan landasan tertentu karena dia dapat berdiri statis di angkasa dan yang lebih hebat lagi adalah bahwa pesawat itu tentunya water-proof alias anti-air yang kalau pada saat diperlukan dia dapat langsung masuk ke dalam lautan dan keluar lagi sesuai kehendaknya.
rangka.png
Kita boleh mengatakan bahwa kendaraan manusia kini sudah kolot, kuno atau usang karena sistem yang dipakainya sudah berlaku selama ribuan tahun, yang semuanya itu memakai prinsip menolak ke belakang untuk maju ke depan dan menolak ke bawah untuk naik ke atas. Setelah manusia sanggup memakai gaya centrifugal berbentuk “piring terbang” barulah manusia akan memulai kendaraan modern.
Jadi, masa terwujudnya “piring terbang” adalah batas antara ke-kuno-an dan kemodernan peradaban manusia. Batas ini disebut oleh Al-Quran dalam surat Az-Zukhruf ayat 13 diatas dengan bahasa kiasan, bahwa profesor yang mulai menggunakan “piring terbang” mengatakan; Waktu itu manusia baru memulai hidup dalam generasi lain yaitu generasi pesawat itu tidaklah segenerasi dengan modern.

ufo.jpg
Dalam peradaban modern dimana manusia umumnya memakai piring terbang sebagai kendaraan, akan banyak sekali perubahan dalam kehidupan baik di bidang jasmaniah maupun di bidang rohaniah. Di bidang jasmaniah akan berlaku perubahan dalam kehidupan seperti, orang-orang tak lagi membutuhkan jalan raya dan rel kereta api yang pembangunannya sangat banyak menghabiskan tenaga, tempat, benda dan waktu. Orang-orang akan memanfaatkan daerah itu untuk tempat tinggal atau untuk kebutuhan lainnya. Orang-orang akan memindahkan perhatiannya terhadap lautan sebagai sumber makanan karena lautan itu memang sangat luas yang mengandung berbagai bahan untuk keperluan hidup, dan daratan sebagian besar akan dijadikan orang untuk tempat bermukim. Orang-orang nantinya akan melakukan penerbangan antar planet secara lazim dimana planet Jupiter, Venus, Saturnus dan planet yang lebih besar lainnya akan menjadi sasaran dalam perekonomian dan politik.
Di bidang rohaniah akan berlaku perubahan dalam kehidupan seperti, orang-orang akan menyadari bahwa alam semesta ini memang diciptakan untuk kebutuhan hidup manusia oleh Allah Yang Maha Esa. Orang-orang akan menyadari bahwa manusia di planet Bumi dalam tata surya ini berasal dari satu diri, satu spesies, atau serumpun. Bukan dari hasil evolusi monyet, seperti teori Darwin yang dikalahkan logika. Orang-orang akan menyadari bahwa agama yang diturunkan oleh Allah SWT itu hanyalah agama Tauhid yang sama sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Imran ayat 83. Orang-orang akan menyadari bahwa agama Tauhid yang diturunkan Sang Khaliq itu mengandung hukum yang sesuai dengan kejadian dan naluri yang terdapat di alam semesta raya dan pada diri manusia sendiri, dan bahwa menolak agama itu berarti merugikan diri sendiri.
3-83.png
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
(Surat Al-Fushshilat ayat 53)
alimran.png
Maka apakah mereka mencari agama yang lain selain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di planet-planet dan di bumi ini, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka akan kembali.
(Surat Al-Imran ayat 83)

Tulang Rusuk Adam ?


Di dalam salah satu tulisan, yang berjudul ”Perempuan dijadikan dari tulang rusuk ?”, Ustadz H.M. Nur Abdurrahman, menulis :
Menurut ayat Kawniyah jumlah tulang rusuk laki-laki yang sebelah kanan sama banyak dengan jumlah yang sebelah kiri. Apabila Siti Hawa dijadikan dari salah satu tulang rusuk Adam, maka tentu ada satu tulang rusuk Adam yang berkurang di sebelah kanan atau sebelah kiri, yang akan menurun menjadi warisan anak cucu Adam.
Jadi setelah diuji coba dengan ayat Kawniyah, maka gugurlah pendapat yang menyatakan, perempuan berasal dari tulang rusuk.
Di dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda :
– QAL RSWL ALLH SHLY ALLH ‘ALYH W SLM ASTWSHWA BALNSAa KHYRA .- FaaN ALMRAt KHLQT MN DHL’A – WAN A’AWJ MA FY ALDHL’A A’ALAH – FAN DZHBT TQYMH KFRTH – WAN TRKTH LM YZL A’AWJ – FASHTWSHWA BALNSAa ( RWAH MTFQ ‘ALYH ),
– Qa-la rasu-luLlahi shallLa-hu ‘alayhi wasallam Ishtawshu- bin nisa-i khayran , fainnal mar.ata khuliqat min dhal’in , wain a’waju ma- fil dhil’i a’la-hu , fain dzhabat taqiymuhu kasratuhu , wain taraktuhu lam yazil a’waju , fashtawshu- bin nisa-i (mutafaqqun ‘alayhi),
“berwasiatlah/nasihatilah kepada perempuan-perempuan kalian dengan kebaikan, sebab mereka diciptakan bersifat seperti tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kalian memaksa/berkeras untuk meluruskannya, niscaya ia akan patah. Namun jika kalian biarkan, mereka akan senantiasa bengkok, maka berwasiatlah/nasihatilah dengan kebaikan kepada perempuan-perempuan.” (H.R. Bukhari&Muslim).
Dalil di atas, semakin mempertegas bahwa perempuan itu bersifat seperti tulang rusuk, dan bukan berasal dari tulang rusuk.
Syaikh Muhammad Abduh di dalam pelajaran tafsirnya, yang dicatat oleh muridnya Sayid Muhammad Rasyid Ridha pada tafsirnya al-Manar, menyatakan pula pendapat bahwa Hadis mengatakan perempuan terjadi dari tulang rusuk itu, bukanlah benar-banar tulang rusuk, melainkan suatu kias perumpamaan belaka, sebagai ada juga contoh demikian di dalam QS. Al-Anbiya’ (21) ayat 27, yang berbunyi : ” Telah dijadikan manusia itu dari sifat terburu-buru ” (Tafsir Al Azhar, Juzu I, halaman 170).

Kejadian Perempuan

Dengan memperhatikan, QS. An Nisa’ (4) ayat 1, yang berbunyi :
– Ya-ayyuha nNa-su Ittaquw Rabbakumu Lladziy Khalaqakum min Nafsin Wa-hidatin wa Khalaqa minha- Zawjaha- wa Batstsa minhuma- Rija-lan Katsiyran wa Nisa-an,
Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Maha Pengaturmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya menciptakan jodohnya dan dari pada keduanya memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dalam memaknai ayat tersebut di atas, Ustadz Muhammad Nur Abdurrahman, menulis :  jika ditanyakan makna : “man hiya Nafsun Wahidah wa man huwa Zawjuhaa?”, tentu tidaklah ditujukan kepada Adam, karena Adam adalah mudzakkar (gender laki-laki), padahal Nafsun Wahidah adalah muannats (gender perempuan), yang merupakan pasangan dari Zawjun mudzakkar.
Manusia terdiri atas tiga tataran, jasmani, nafsani dan ruhani. Yang dimaksud dengan “Nafs(un)” dalam ayat (4:1) adalah tataran nafsani dari Adam, yaitu “diri” atau “jiwa” Adam. Sehingga Siti Hawa yang diciptakan “min Nafsin Wahidatin” itu adalah majazi (metaforis). Artinya Siti Hawa itu adalah “belahan jiwa” dari jiwa Adam. Artinya suami isteri itu seyogianya merupakan satu jiwa.
Sementara buya HAMKA, ketika menafsirkan ayat yang berbunyi ”… yang telah menjadikan kamu dari satu diri… (QS.4:1)”, menulis :
“… seluruh manusia itu, laki-laki dan perempuan, di benua manapun mereka berdiam, dan betapapun warna kulitnya, namun mereka adalah diri yang satu. Sama-sama berakal, sama-sama menginginkan yang baik dan tidak meyukai yang buruk. Sama-sama suka kepada yang elok dan tidak suka kepada yang jelek. Oleh karena itu hendaknya dipandang orang lain itu sebagai diri kita sendiri juga. Dan meskipun ada manusia yang masyarakatnya telah amat maju dan ada pula yang masih sangat terbelakang, bukanlah berarti bahwa mereka tidak satu… “ (Tafsir Al Azhar, Juzu IV, halaman 220-221)
Dengan demikian, semakin jelaslah, bahwa sesungguhnya perempuan ibarat tulang rusuk, dan bukan diciptakan dari tulang rusuk. Hal ini juga bermakna Hawa bukan berasal dari Tulang Rusuk Adam

Mendeteksi keberadaan SYAITAN dengan NARKOBA


Banyak yang tidak percaya bahwa Syaitan itu ada. Tulisan ini mencoba mendeteksi keberadaannya, melalui benda unik yang bernama Narkoba.
1. Narkoba menurut Syariah
Ganja, Heroin, serta bentuk lainnya dikenal dengan sebutan mukhaddirat, yakni termasuk benda-benda yang diharamkan syara’ tanpa diperselisihkan lagi di antara ulama.
Dalil yang menunjukkan keharamannya adalah sebagai berikut:
1. Ia termasuk kategori khamar menurut batasan yang dikemukakan Amirul Mukminin Umar bin Khattab r.a.:
Khamar ialah segala sesuatu yang menutup akal.”
Khamar sendiri berdasarkan QS.Al Baqarah (2) ayat 219 dan QS. Al Maidah (5) ayat 90, termasuk yang diharamkan di dalam Islam.
2. Barang-barang tersebut, seandainya tidak termasuk dalam kategori khamar atau “memabukkan,” maka ia tetap haram, karena dapat “melemahkan“. Imam Abu Daud meriwayatkan dari Ummu Salamah.
Bahwa Nabi saw. melarang segala sesuatu yang memabukkan dan melemahkan (menjadikan lemah).
3. Bahwa benda-benda tersebut seandainya tidak termasuk dalam kategori memabukkan dan melemahkan, maka ia termasuk dalam jenis khabaits (sesuatu yang buruk) dan membahayakan, sedangkan diantara ketetapan syara': bahwa lslam mengharamkan memakan sesuatu yang buruk dan membahayakan, sebagaimana flrman Allah :
… dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk …“(al-A’raf: 157)
Dan Rasulullah saw. bersabda:
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh memberi bahaya (mudarat) kepada orang lain.”
SUMBER : Fatwa-fatwa Kontemporer, Dr. Yusuf Qardhawi
13005881211911617502
2. Dampak Narkoba secara Medis dan Hukum
Drugs User (Pecandu Narkoba), akan mengalami hal berikut…
Depresan, yaitu penekanan sistem sistem syaraf pusat dan akan mengurangi aktifitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
Stimulan, akan merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

yang berakibat…

Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu
Dampak Hukum :
Pasal 82 ayat 1 (a), UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 1997, TENTANG NARKOTIKA
Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli. atau menukar narkotika golongan I, dipidana dengan pidana mati atau pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahundandenda paling banyak Rp. 1,000.000.000,- (satu milyar rupiah)
Pasal 85 ayat 1 (a), UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 1997, TENTANG NARKOTIKA
Menggunakan narkotika golongan I bagi dirinya sendiri,dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun.
Pasal 86 ayat 1 (a), UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 1997, TENTANG NARKOTIKA
Orang tua atau wali pencandu yang belum cukup umur, yang sengaja tidak melapor, dipidana dengan pidana penjara kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
NARKOBA akan MENGHANCURKAN kita…
dulunya KAYA, sekarang…
13005882081048346104
dulunya TERHORMAT, sekarang…
1300588293179203614
dulunya SEHAT, sekarang…
13005883401288244480


Secara Logika, sesuatu yang diharamkan secara Syariah, dilarang oleh Negara dan bisa bikin kita loyo dan amsiong (bangkrut), seharusnya sudah punah dari muka bumi ini.
Akan tetapi anehnya, benda unik yang namanya Narkoba ini, justru memiliki banyak penggemar. Berdasarkan informasi dari Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring, diperkirakan pada tahun 2010 lalu, pecandu NARKOBA di Indonesia telah mencapai 3,3 juta jiwaatau sekitar 1,99 persen dari jumlah penduduk (Sumber : kompas.com).
Tentu ke-Primadona-an Narkoba ini, telah diluar akal sehat. Hal ini sesungguhnya, membuktikan adanya faktor lain yang bermain, yang didalam pandangan Spritual disebut Syaitan (makhluk penggoda manusia).

Mariii LAWAN !!! NARKOBA

Nabi Adam, dari JANNAH singgah di SUMATERA ?


Ketika Nabi Adam dan isterinya, melanggar aturan ALLAH, maka dikeluarkanlah keduanya dari Jannah. Ada banyak pendapat tentang dimana tempat Nabi Adam dan isterinya turun.
Seorang ilmuwan Belanda Van K. Razanhover berpendapat bahwa Adam diturunkan di sebuah daratan yang dikenal dengan nama YetchYetch merupakan sebuah daratan yang luas, yang kemudian tenggelam, dan menyisakan daratan yang kita kenal sekarang, sebagai negeri Belanda.
Menurut Razanhover, keturunan Adam pada awalnya adalah makhluk-makhluk raksasa, kemudian pada perkembangannya menjadi kerdil seperti sekarang ini. Dan kehidupan manusia menurutnya, sudah dimulai sejak jutaan tahun yang silam.
Pendapat Razanhover mengenai awal kehidupan umat manusia, nampaknya sejalan dengan pendapat Dr. Musthafa Mahmud, di dalam bukunya ”Bacaan Masa Depan”, beliau berpendapat bahwa ”Umur manusia di muka bumi lebih dari satu juta tahun,barangkali sepuluh juta tahun”.
Sementara itu, seorang penulis Irlandia, Lars F. Hoglund, berpendapat bahwa tempat turunnya Adam tidak lain adalah di wilayah Skandinavia (Finlandia, Island, Swedia, Denmark dan Norwegia). (sumber : Buku ”Para Penghuni Bumi Sebelum Kita”, karangan Muhammad Isa Dawud).

Berdasarkan riwayat dari Ibnu Abi Hatim, yang diterimanya dari Abdullah bin Umar, menyatakan bahwa Adam turun ke dunia di Bukit Shafa, sedangkan Hawa turun di Bukit Marwah. Akan tetapi, riwayat dari Ibnu Abi Hatim ini terdapat versi lain, yang menyatakan bahwa tempat turunnya Nabi Adam di Bumi, berada di antara negeri Makkah dengan Thaif.
Di sisi lain, menurut riwayat Ibnu Asakir yang diperoleh dari Ibnu Abbas, menyatakan bahwa Nabi Adam turun di Hindustan dan Hawa turun di Jeddah. Dimana makna Jeddah berasal dari kata Jiddah, yang berarti nenek perempuan.
Syaikh Yusuf Tajul Khalwati berpendapat, Nabi Adam turun di Pulau Serendib. Beliau ketika itu menduga, Pulau Serendib adalah Pulau Ceylon (Sri Langka). (sumber : Tafsir Al Azhar, Juzu’ I, tulisan Buya HAMKA)
Tetapi berdasar penelitian, kata Serendib adalah bahasa Sanskerta yang ditulis dalam bahasa Arab, aslinya berasal dari kata Swarna Dwipa atau Sumatera, yang merupakan sebagian dari kawasan Keping Sunda (Sunda Plat).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Bahan Bacaan :
1. Teori Darwin, Nabi Adam dan Piramid Giza
2. Nabi Adam, dan misteri telapak kaki 200 juta tahun yang lalu ?
3. Menyelusuri masa kehidupan NABI ADAM, berdasarkan Genetika, Arkeologi, Astronomi dan Geologi
Catatan :
Meskipun ada kemungkinan Nabi Adam turun di Pulau Sumatera, namun awal perkampungan umat manusia bermula dari dataran Bakkah. Di dataran inilah, Nabi Adam dan Isterinya mulai membangun peradaban umat manusia.
Bakkah adalah nama kuno untuk daerah Makkah dan sekitarnya. Disanalah mula-mula tempat peribadatan didirikan (QS.3:96), dan Bakkah (Makkah) disebut juga Ummul Qura atau Ibu Negeri (QS.42:7).
Di sekitar Bakkah (Makkah), yakni Arafah, dinamai ‘tempat membanjirnya manusia (tempat bertolaknya orang-orang banyak)‘, dikarenakan berasal dari tempat inilah, manusia kemudian ‘membanjiri‘ pelosok bumi.
Sebagaimana firman-Nya…
… afiidhuu min haitsu afaadha n-naas…”
yang bermakna
”… membanjirlah kamu dari tempat membanjirnya manusia…” (QS. Al Baqarah (2) ayat 199)

KISAH NYATA, GAJI PEMIMPIN di era PARA SAHABAT


Pemimpin itu adalah Pengemban Amanah, yang mengabdikan seluruh hidupnya bagi Kepentingan Masyarakat, jadi sangat keliru jika bertujuan, untuk mencari Penghasilan, Popularitas atau Kekuasaan.
Dalam persoalan Kepemimpinan, sudah sewajarnya apabila kita menteladani Para Sahabat Rasululah, sebagaimana Kisah berikut ini :

Amir Yang Faqir

Khalifah Umar bin Khattab, memerintahkan utusan dari kota Homs Suriah, untuk menuliskan nama-nama faqir miskin yang ada di kota tersebut.
Setelah daftar faqir miskin itu selesai, terkejutlah sang Khalifah. Hal ini dikarenakan terdapat nama Said bin Amir yang merupakan Amir (Pemimpin) di daerah itu.
Amir kalian seorang yang faqir ?” Tanya Umar tidak percaya.
“ Ya, Amirul Mukminin…”, jawab utusan itu.
Mendengar itu, dengan terharu diberinya uang sebesar seribu dinar kepada utusan itu. Kemudian Khalifah Umar berkata : “Serahkan harta ini kepada Amir kalian, agar Ia bisa hidup mencukupi.”
Ketika utusan itu datang menemui Said bin Amir. Said bin Amir, yang merupakan salah seorang Sahabat Rasulullah, langsung berujar : “innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun,” teriaknya seolah mendapat musibah.
Segera setelah itu, ia bersama isterinya membagi-bagikan seluruh harta yang ia dapatkan, kepada faqir miskin yang ada di kota Homs.

Generasi Anti Korupsi
Pemimpin yang dipandu dan dipilih berdasarkan kacamata syari’ah, telah terbukti memunculkan “clean government” di tengah-tengah masyarakat yang dipimpinnya.
Sejarah mencatat Abu Bakar ash-Shiddiq ra., saat menjadi Khalifah, selama dua tahun tiga bulan masa pemerintahannya, dengan wilayah terbentang dari Mesir hingga Persia, hanya menghabiskan 8.000 dirham dari Baitul Maal.
Bahkan, Umar bin Khattab ketika menjadi Khalifah, sering melakukan pinjaman kepada Baitul Maal, tatkala gajinya tidak cukup untuk memenuhi keperluan kehidupan sehari-hari.
Hal ini sangat berbeda dengan pemimpin masa sekarang, yang telah memiliki penghasilan yang “sangat besar”, akan tetapi demi memenuhi kehidupannya yang mewah, masih berusaha mencari celah untuk “korupsi dan berkolusi”.

Prediksi Kiamat?


Banyak orang yang meramalkan tentang kapan datangnya hari kiamat.
Ada yang mengatakan kiamat bakal terjadi pada tahun 2053 M, pada saat planet X (Nibiru) yang berasal dari galaksi lain bergerak memasuki galaksi Bima Sakti. Planet X ini, masuk ke dalam orbit planet-planet dalam keadaan berbalik arah. Diperkirakan pada tahun 2053 M akan bertabrakan dengan planet Bumi.
Ada lagi yang menduga kiamat terjadi pada tahun 2012 M. Ramalan ini berdasarkan kalender bangsa Maya, yang dimulai sejak tahun 3113 SM, dan akan berakhir pada hari Jumat, tanggal 21 Desember 2012 M. Tanggal ini diistilahkan sebagai End of Time atau akhir dari waktu oleh bangsa Maya.
Ada lagi prediksi terjadinya kiamat pada tahun 2029 M. Di tahun 2029 M ini, diperkirakan ada asteroid raksasa bernama Apophis yang akan melintasi Bumi pada jarak yang sangat dekat, hanya sekitar 32.000 km. Jika gaya gravitasi bumi sudah bisa ’mengundang’ kedatangan asteroid ini, maka bencana dahsyat jelas tidak bisa dihindari lagi. Diperkirakan daya ledaknya setara dengan 1.480 juta ton TNT.
Sebagai perbandingan saja, letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang membuat dunia gelap gulita, hanya setara dengan 200 juta ton TNT.
Coba, pikirkan saja bagaimana dahsyatnya kalau perkiraan itu benar-benar terjadi!

Pengetahuan Kiamat milik ALLAH

Spekulasi akan datangnya hari kiamat, serta skenario kejadiannya, hanyalah hitung-hitungan manusia belaka. Sebagai orang yang beriman, kita harus yakin kiamat pasti datang. Tentang kapan waktunya, hanya Allah yang tahu. Sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat, dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Luqman (31) ayat 34)
Berikut adalah daftar Prediksi Kiamat, yang gagal terjadi…
Kiamat Tahun 1866
Banyak penganut Kristen meyakini angka 666 adalah angka iblis, sehingga ketika menjelang tahun 1666, tahun itu diartikan sebagai akhirnya zaman.
Kiamat Tahun 1843
William Miller, pendeta Advent asal Inggris mendapat pewahyuan tahun 1815, bahwa kiamat akan terjadi tahun 1843. Penerusnya kemudian merevisi kiamat akan terjadi tahun 1844.
Kiamat Tahun 1870
Penganut Kristen sekte Kesaksian Jehovah yang didirikan tahun 1870-an pernah meramalkan bahwa dunia akan kiamat pada 1914.
Namun, begitu lewat tahun 1914, mereka hanya mengatakan ‘tidak lama lagi’.
Kiamat November-Oktober 1982
Pada akhir tahun 1976, Pat Robertson memprediksi bahwa akhir dunia akan datang pada bulan November atau Oktober 1982. Dalam siaran Mei 1980 dari The 700 Club, ia menyatakan, “Saya menjamin Anda pada akhir tahun 1982 akan menjadi hari penghakiman pada dunia.“
Kiamat 9 September 1999
Sang “Imam Mahdi” Syamsuri pernah meramalkan bahwa 9 September 1999 adalah hari kiamat. Ratusan orang diajak ke padepokannya menyambut kiamat tepat pukul 09.00 WIB. Sebelum ramalan itu terwujud, ia malah diciduk polisi. Palu hakim menghukumnya 11 bulan penjara.
Begitu ramalan kiamatnya pada 9-9-1999 meleset, dia berkilah. “Kiamat tetap akan terjadi dalam waktu dekat ini,” katanya. Setelah kiamat, orang-orang terpilih yang masih hidup. Kakek 15 cucu inilah yang bakal memimpin mereka. Itu sebabnya, dia tetap menunggu kiamat, sambil mengurus kebun jeruk di belakang rumahnya.(GATRA, Jumat 14 November 2003).
Kiamat 31 Desember 1999
Joseph Kibwetere dari Uganda (Afrika), pendiri The Movement for the Restoration of the Ten Commandments of God, bernubuat bahwa dunia akan berakhir pada 31 Desember 1999 (yang diralat menjadi 31 Desember 2000). Tahun 1998, ia dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan jiwa.
Sebelum 31 Desember 2000 ia menyuruh seluruh jemaatnya berkumpul dalam sebuah bangunan gereja. Setelah jemaat berkumpul, pintu serta jendela gereja ditutup dan Joseph membakar gereja tersebut. Akibatnya, ketika api padam, pihak keamanan menemukan 330 tengkorak manusia dalam keadaan gosong di antara puing-puing.